SMAN 2 Tuban, seperti yang sudah kita ketahui bersama SMA Negeri 2 Tuban merupakan sekolah Adiwiyata Mandiri. Dalam program Adiwiyata ini terdapat susunan kepengurusan yang bertugas untuk mengembangkan dan menjalankan program-program Adiwiyata. Diantara beberapa anggotanya adalah jabatan Ketua Adiwiyata dipegang oleh bapak Karyono S.pd , sekretaris Bu Fatiyah S.pd, bendahara Bu Dewi Isyaroh S.pd dan penanggung jawab oleh bapak Drs .H.Yos Sudarto. Adiwiyata mempunyai beberapa Komponen yaitu komponen A kesiswaan,komponen B Implementasi kurikulum,komponen C Humas dan komponen D Sarana prasarana.
Disamping itu juga ada 35 anggota SISPELIDUP dan juga seluruh siswa yang selalu siap menjalankan program Adiwiyata. Mereka saling bekerja sama untuk melakukan pembibitan, pembuatan biopori, pembuatan pupuk kompos,pembuatan biogas dan program Adiwiyata lainnya.
Sekolah kita mulai mengikuti program Adiwiyata mulai tahun 2009. Pada tahun 2010, SMA Negeri 2 Tuban berhasil memperoleh penghargaan Adiwiyata Tingkat Kabupaten. Tak lama berselang, tahun 2011 Penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi berhasil diraih. Disusul penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional pada tahun 2012, dan terakhir adalah Penghargaan Adiwiyata Mandiri pada Tahun 2013.
Beberapa kegiatan program Adiwiyata SMA NEGERI 2 TUBAN adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk tanaman serta hidroponik , pembibitan, melaksanakan bersih pantai di Pantura Tuban, reklamasi di pantai pesisir Tuban, pengobatan gratis pada masyarakat Plumpang dan Rengel.
Sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri, SMA Negeri 2 Tuban mempunyai kewajiban untuk membina dan membimbing sekolah-sekolah lain di kawasan Tuban dalam melaksanakan program Adiwiyatanya (terutama Adiwiyata Nasional). SMA Negeri 2 Tuban mempunyai 10 sekolah binaan yang terdiri dari SMPN 1 Tuban, SMPN 2 Tuban, SMPN 6 Tuban, SMPN 7 Tuban, SMKN 3 Tuban di Meraurak, SMA 5 Tuban, SMPN 1 Palang, SMPN 1 Plumpang, SMPN 1 Parengan,dan SMAN 1 Jatirogo.
Sebagai warga SMA Negeri 2 Tuban, kita patut berbangga dengan adanya program Adiwiyata, karena hal ini bisa memacu proses belajar tentang bagaimana cara memelihara lingkungan dengan baik dan tidak sekedar melalui teori tetapi juga mempraktekannya.
Sumber : Majalah Prospek Edisi 25